loader
8 Jenis-Jenis Pasar Uang Serta Cara Untuk Transaksinya

Dalam dunia trading, kita memiliki berbagai alternatif pilihan yang dapat kita pelajari terlebih dahulu sebelum terjun lebih dalam. Mungkin, saat ini yang sering kita ketahui tentang dunia trading juga investasi adalah pasar modal yang terdiri dari saham serta obligasi. Namun, ternyata ada juga yang namanya pasar uang yang mana secara harfiah berarti aktivitas jual beli efek (surat berharga) yang dilakukan untuk memenuhi permintaan serta penawaran dana pada periode waktu cenderung pendek. Mengingat pasar uang memiliki periode waktu yang cenderung pendek, serta tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dana suatu pihak, maka pasar uang pun umumnya disebut dengan pasar kredit jangka pendek. 

 

Sejak pandemi COVID 19 (coronavirus disease 19) berlangsung, sangat disayangkan bahwa banyak individu yang terdampak dan kehilangan sebagian penghasilan bahkan pekerjaannya. Namun, pandemi ini justru meningkatkan literasi digital bahkan finansial dari masyarakat mulai dari bagaimana caranya menabung lebih baik, mempersiapkan dana darurat, mulai sadar akan pentingnya asuransi, hingga mencari potensi untuk meraih keuntungan dari investasi melalui dunia perdagangan yang cenderung bersifat spekulasi namun menjadi terlihat begitu seksi di tengah pandemi. 

 

Apakah saat ini kamu mulai tertarik untuk melakukan investasi di dunia trading? Atau mungkin kamu sudah mulai melakukan investasi namun masih ingin mencari tahu dan memilih alternatif instrumen yang lain? Pada artikel ini, kami akan membantu kamu dengan merangkum seputar perbedaan pasar uang dengan pasar modal, hingga instrumen maupun jenis-jenis pasar uang yang tersedia dan dapat menjadi alternatif pilihan bagi kamu.  

Perbedaan Pasar Uang Dengan Pasar Modal

Ada beberapa individu yang menyebutkan bahwa pasar uang itu sama dengan pasar modal, padahal pasar uang berbeda dengan saham karena saham adalah bagian dari pasar modal. Cara transaksi saham pada pasar modal sebenarnya memiliki kemiripan dengan cara transaksi pada instrumen dari pasar uang yang mana membutuhkan trading system. Berikut adalah beberapa perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal. 

Otoritas

Pemegang hak otoritas tertinggi dari pasar uang adalah BI (Bank Indonesia) sedangkan untuk pasar modal merupakan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang mana jika kamu ingin melakukan transaksi baik di pasar uang maupun pasar modal, kamu perlu mematuhi regulasinya baik dari BI maupun BEI. 

Risiko

Secara garis besar, baik pasar uang maupun pasar modal pun memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan kembali sebelum kamu terjun ke dalam. Namun, satu hal yang menjadi pembeda adalah risiko yang dimiliki oleh pasar uang cenderung lebih membuat kamu merasa aman karena kemungkinan risiko yang akan terjadi antara pihak peminjam terjadi gagal bayar yang terjadi saat peminjam tidak dapat mengelola keuangannya dengan baik, risiko pasar akibat adanya gejolak nilai tukar, suku bunga, serta fluktuasi harga, dan risiko lain di luar itu seperti faktor-faktor sosial politik maupun bencana alam yang terjadi. Cara transaksi saham adalah dengan menginvestasikan sejumlah uang kamu ke sekuritas tertentu yang mana memiliki risiko untuk terjadinya fluktuasi harga yang lebih tidak terduga.

Jangka Waktu

Jangka waktu dari pasar uang sendiri umumnya begitu pendek, yaitu sekitar kurang dari 1 tahun bahkan ada sebagian yang hanya berlangsung selama beberapa bulan saja mengingat tujuan dari pasar uang adalah untuk pemberian dana maka pengembalian pun akan cenderung berlangsung dalam waktu yang cepat pula, berbeda dengan cara transaksi saham atau pasar modal yang cenderung untuk investasi jangka panjang. 

Produk yang Diperjualbelikan

Produk atau instrumen yang diperjualbelikan pada pasar uang dan pasar modal begitu berbeda, yang mana pasar uang memiliki instrumen seperti; Surat Berharga Pasar Uang, Sertifikat Bank Indonesia, Treasury Bills, dan lainnya. Sedangkan, pasar instrumen dari pasar modal seperti; reksa dana, obligasi, serta saham. 

Jenis-Jenis Pasar Uang (Instrumen Pasar Uang)

Jenis-jenis pasar atau instrumen yang tersedia pada pasar uang pun beragam, setidaknya ada 8 alternatif yang bisa kamu pahami di bawah ini.

1. Sertifikat Bank Indonesia 

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan jenis dari surat berharga yang berbentuk utang atau kredit jangka pendek. SBI diterbitkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mengendalikan nilai rupiah agar tetap stabil dan terhindar dari inflasi. SBI sendiri cenderung memiliki jangka waktu 1-3 bulan yang mana kamu dapat mendapatkan bunga atau diskonto sebagai imbalannya. 

2. Surat Berharga Pasar Uang 

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) bertujuan untuk menjaga instansi perbankan untuk tetap dalam keadaan yang likuid dan mengurangi potensi terjadinya inflasi. 

3. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan bentuk dari instrumen lain yang dikeluarkan oleh instansi perbankan kepada nasabahnya yang mana memiliki varian suku bunga serta jatuh tempo mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga jangka waktu 12 bulan. 

4. Treasury Bills

Treasury Bills (T-Bills) merupakan instrumen surat utang dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun yang dikeluarkan negara. Mekanisme dari T-Bills yaitu kamu dapat membeli dengan harga yang sedang diskon dan kamu akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga nominalnya saat kamu menjual kembali T-Bills.

5. Promissory Notes

Promissory Notes disebut juga sebagai surat promes yang mengartikan sebagai bentuk komitmen dari peminjam dana terhadap kamu yang meminjamkan dana. Jumlah nilai beserta bunga hingga periode jangka pembayaran pun disepakati dan tercantum di dalam surat promes tersebut. 

6. Commercial Paper

Commercial Paper merupakan alternatif yang dimiliki untuk menambah modal usaha bagi para peminjam. Commercial paper cenderung memiliki waktu yang pendek bahkan kebanyakan di antaranya memiliki waktu kurang dari 9 bulan. 

7. Call Money

Call Money merupakan bentuk dari instrumen yang digunakan untuk aktivitas pinjam-meminjam dana dengan nominal tertentu yang dilakukan antar instansi perbankan dengan kurun waktu kurang dari 1 tahun. Call money ini terjadi karena instansi perbankan ada di kondisi di mana memiliki kelebihan dana atau bahkan sedang dalam posisi membutuhkan aliran dana. 

8. Bank Acceptance

Bank Acceptance merupakan instrumen yang digunakan untuk aktivitas ekspor dan impor barang yang bisa juga digunakan untuk transaksi valas (valuta asing). 

 

Kini, kamu telah memahami perbedaan serta instrumen yang ada pada pasar uang juga pasar modal dan muncul pertanyaan “bagaimana seorang trader, broker, atau treasury dealer melakukan transaksinya?”. Mereka melakukan transaksi dengan menggunakan trading system, yaitu tools trading communication system yang memungkinkan mereka terhubung antara treasury dealer, trader profesional, juga broker, salah satunya bernama IPC turret phone yang tersedia di PT Multi Surya Tunggal.