loader
5 Hal yang Perlu Kamu Pahami Sebelum Trading Komoditas

Trading aset komoditas merupakan alternatif yang bisa kamu pilih jika ingin masuk ke dunia perdagangan. Umumnya, kita hanya mengenal pasar uang yang berisikan SBI (Sertifikat Bank indonesia), SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), Deposito, serta instrumen lainnya, juga pasar modal yang memiliki instrumen reksa dana, saham, serta obligasi. Dibandingkan dengan yang lainnya, pasar komoditas terkadang masih dipandang sebelah mata padahal memiliki potensi keuntungan yang besar bahkan cara transaksinya pun cenderung lebih mudah seiring dengan banyaknya platform online yang membuat aktivitas jual beli dapat berlangsung tanpa harus memiliki aset fisiknya. Komoditas berupa batu bara, minyak, kelapa sawit, hingga emas pun dapat menjadi pilihan bagi kamu karena memiliki nilai yang likuid dengan keberlangsungan waktu perdagangan selama 24 jam penuh. Hal ini membuat para generasi milenial serta generasi Z yang merasa FOMO (Fear of Missing Out) mulai melirik trading aset ini. 

 

Lalu, apa saja bentuk dari aset komoditas? Apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi komoditas? Kamu tidak perlu terburu-buru, karena pada artikel ini, kami akan menjelaskan lebih mendalam seputar jenis-jenis dari trading aset atau trading komoditas seperti emas, minyak, maupun coal. Lalu, cara transaksi jual beli komoditas mulai dari hal dasar yang perlu kamu pahami terlebih dahulu hingga tips melakukan trading aset komoditas yang menguntungkan bagi kamu. 

Trading Aset Komoditas

Trading aset komoditas berlangsung di pasar komoditas yang mana pasar komoditas merupakan tempat terjadinya aktivitas jual beli barang baik dalam wujud fisik ataupun dengan kontrak derivatif, Tentunya, setiap aset yang diperdagangkan di pasar komoditas merupakan aset yang memiliki nilai jual lebih di pasar secara global. Komoditas memiliki arti sebagai bahan-bahan mentah yang dapat digunakan sebagai produksi hingga menjadi barang jadi. Bentuk dari komoditas pun beragam, diantaranya; pertanian, logam, hingga energi seperti batu bara, uranium, ethanol, gas alam, serta minyak. Turunan dari logam diantaranya merupakan; emas, perak, platinum, timah, tembaga, alumunium, juga nikel. Turunan yang paling sering kita dengar dalam trading komoditas yaitu nikel, alumunium dan emas. Sedangkan turunan dari pertanian berupa; gandum, sawit, gula, kapas hingga karet. 

 

Adanya pasar komoditas memberikan manfaat tersendiri, setidaknya bagi 3 pihak yaitu produsen, konsumen, serta pemerintah. Produsen akan mendapatkan manfaat berupa kemudahan pemasaran produk mereka. Konsumen akan mendapatkan kemudahan kepemilikan aset komoditas yang berkualitas. Sedangkan pemerintah akan mendapatkan manfaat berupa suntikan devisa yang mana berguna untuk melakukan transaksi secara global untuk meningkatkan pendapatan nasional.

 

Perlu diketahui bahwa komoditas bersifat volatil yang artinya kenaikan juga penurunan harga secara signifikan sangat mungkin terjadi, hal tersebut membuat trading aset komoditas menjadi bagian dari aset diversifikasi dan tidak disarankan untuk kamu jadikan aset jangka panjang, maka dari itu kami sarankan bahwa portofolio kamu tidak berisikan hanya komoditas saja kecuali kamu seorang trader profesional yang telah membangun trading system kamu sendiri serta telah memiliki uang dingin untuk bertransaksi.

Pahami Dulu Sebelum Memulai

Sebelum kamu mulai transaksi komoditas, setidaknya ada 5 hal yang perlu kamu pahami agar kamu tidak terjerat dalam potensi keuntungan yang terlihat menggiurkan, namun kamu juga dapat menekan risiko yang akan kamu hadapi saat akan melakukan trading aset komoditas 

1. Awali dengan fundamental

Tidak hanya saham serta foreign exchange (forex) saja yang membutuhkan teknik analisa fundamental, komoditas pun juga memerlukan analisis yang baik. Mengingat dinamika komoditas berlangsung cukup lama, maka dari itu cara transaksinya adalah dengan menilai, menimbang, serta menetapkan aset yang berkualitas. 

2. Hindari menggunakan seluruh modal

Hanya karena dinamika berjalan cukup lama dengan potensi keuntungan yang signifikan bukan berarti kamu menggunakan seluruh modal yang kamu miliki tanpa berpikir panjang. Beberapa trader profesional merekomendasikan untuk menanam sebesar 2% dari seluruh modal yang kamu miliki pada setiap sesi trading yang mana dapat mencegah kamu jika terjadi risiko yang tidak diinginkan namun tetap mendapatkan margin dari transaksi tersebut. 

3. Short term trade memiliki potensi keuntungan lebih

Setiap orang pasti memiliki trading system atau gaya tradingnya masing-masing. Namun, ada sebuah tren untuk trading aset komoditas yaitu dengan melakukan short term trade yang membuat dinamika harga dapat lebih mudah untuk kamu pantau serta prediksi kedepannya.

4. Hindari membuka posisi saat sedang rugi

Saat kamu bertransaksi komoditas baik coal, minyak, maupun emas, strategi atau cara transaksi yang perlu kamu eksekusi  berbeda dengan saham, forex, ataupun instrumen yang lainnya. Memang, trader memiliki potensi keuntungan jika mereka membeli instrumen di harga yang rendah dengan catatan harga instrumen yang dimilikinya mengalami rebound. Tapi, mengingat dinamika komoditas begitu volatil, maka memprediksinya pun bukan hal yang mudah terlebih jika kamu baru memasuki dunia trading. 

5. Ketahui hal yang mempengaruhi komoditas

Lalu, bagaimana cara untuk mendapat keuntungan di pasar komoditas atau setidaknya dapat memprediksi sehingga terhindar dari kerugian? Caranya adalah dengan memahami hal-hal apa saja yang dapat menggerakan harga dari komoditas itu sendiri. Secara garis besar, hal yang mempengaruhi adalah faktor permintaan dan penawaran, seperti halnya potensi minyak mentah akan tinggi jika kebutuhan dari industri yang memerlukan minyak mentah memiliki permintaan yang tinggi. Contoh lainnya adalah emas yang harganya pun bisa berbeda-beda mengacu pada situasi ekonomi yang terjadi di negara masing-masing trader.

 

Setelah mengetahui secara garis besar apa itu trading aset komoditas, serta hal yang perlu kamu pertimbangkan, setidaknya risiko yang akan kamu hadapi lebih rendah karena kamu mulai memahami bagaimana cara transaksi aset komoditas.