Jika Anda bekerja sebagai regulator ataupun bekerja di lembaga keuangan maupun instansi perbankan, pasti Anda telah memahami bahwa pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 19) telah menjadi bencana tersendiri yang hingga saat ini kita lawan. Bencana dalam arti banyaknya kasus NPL (Non Performing Loan) yang membuat likuiditas dari instansi Anda pun berada dalam posisi yang tidak nyaman.
Perusahaan pun terus mencari cara bagaimana untuk meraih profit yang optimal dengan cara mengandalkan salah satu divisi yang disebut sebagai jantungnya, yaitu divisi treasury dengan treasury dealer atau profesional trader sebagai maskotnya. Perusahaan pun perlu memfasilitasi lebih maksimal agar para treasury dealer yang melakukan aktivitas deal or trade setiap harinya mendapatkan pelayanan serta pengalaman terbaik dalam melakukan kegiatannya.
Seperti yang kita pahami bahwa dunia perdagangan memiliki frekuensi serta intensitas yang tinggi yang bahkan tidak jarang para treasury dealer merasa terlalu lelah dengan banyaknya hal yang ia lalui khususnya dalam penggunaan trading turret yang menjadi lebih kompleks di mana para treasury dealer perlu berkomunikasi dengan baik sebelum mengakhiri kegiatan transaksinya dan memastikan setiap percakapan khususnya dalam aktivitas transaksi tersebut terekam, sesuai dengan regulasi yang ada di Indonesia bahwa setiap transaksi perlu terdokumentasi agar dapat divalidasi saat akan ada audit nanti.
Bicara soal trading turret, turret adalah sebuah tools trading communication system yang digunakan para treasury dealer saat melakukan aktivitas perdagangan di dalam dealing room. Jika treasury dealer adalah jantung dari instansi keuangan, maka turret adalah sesuatu yang dapat membantu jantung memompa aliran darah jauh lebih optimal, layaknya aliran keuangan yang dapat membantu perusahaan Anda mencapai profitabilitas.
Mungkin Anda masih bertanya seputar apa itu trading turret, apa itu dealerboard? Dealerboard atau turret adalah alat komunikasi yang memungkinkan Anda menerima dan menjalani komunikasi secara bersamaan dan instan! Komunikasi yang Anda jalani pun dapat ditanggapi oleh para broker atau counterparty tanpa perlu untuk menghubungi Anda kembali. Teknologi tersebut juga dapat terhubung ke sistem radio dan satelit. Trading turret pun memiliki setidaknya 2 jenis, ada yang berupa hard turret maupun soft turret.
Hard turret merupakan trading turret dalam bentuk perangkat keras yang dikemas dengan model seperti pesawat telepon. Seperti pada pesawat telepon pada umumnya, hard turret pun memiliki beberapa tombol, namun yang membuat spesial adalah adanya tampilan layar sentuh yang dapat Anda sentuh, seret, geser, maupun tekan dan lepas untuk berbagai kegunaan seperti jika Anda ingin melihat direktori, mengubah konfigurasi maupun mengubah tampilan sesuai dengan kebiasaan Anda dalam melakukan aktivitas trading.
Jika Anda adalah seseorang yang amat menyukai untuk mengendalikan sesuatu dalam genggaman dengan otoritas penuh, maka IPC hard turret adalah unit yang cocok untuk menemani Anda melakukan aktivitas trade or deal setiap harinya.
Soft turret merupakan trading turret dalam bentuk perangkat lunak yang dikemas dengan model aplikasi yang bisa Anda instal di handphone maupun desktop. Hal yang menjadi sorotan dari soft turret adalah soft turret tetap dapat menggunakan fitur yang serupa dengan apa yang Anda miliki pada hard turret. IPC Unigy Soft Clients merupakan bukti dari dedikasi IPC untuk terus menunjang produktivitas serta efisiensi kinerja pada trader profesional serta treasury dealer yang akan memberi dampak bagi perusahaan Anda.
Kini, tren di sebuah industri khususnya industri keuangan tidak jauh dari pengembangan seputar ponsel yang mana sekarang sudah tersedia software yang dapat menunjang transaksi Anda melalui handphone. Perdagangan melalui suara tidaklah berbeda, bahkan hadir dengan keuntungan lebih yaitu fleksibilitas dengan sistem yang dapat Anda akses di mana saja dengan keamanan saat Anda log in yang terjaga. Softphone atau soft voice client adalah sebuah program aplikasi yang memungkinkan panggilan telepon voice over Internet Protocol (VoIP) dari perangkat komputasi yang merupakan bagian dari TVS (trader Voice System).
Perbedaan utama antara trading turret dengan soft voice client adalah kekuatan pemrosesan superior turret. Saat menggunakan turret di rumah, batasan utamanya adalah kapasitas dan kinerja ISP terkait. Saluran speaker rata-rata turun dari 34 saluran (menggunakan IPC trading turret) menjadi delapan. Secara garis besar, para instansi serta lembaga keuangan melihat adanya potensi serta keunggulan yang dimiliki oleh tools trading communication system berbasis perangkat lunak. Keduanya tetap akan menjamin keamanan bagi para profesional trader maupun treasury dealer dalam melakukan aktivitas trade or deal mereka dengan keamanan yang terenkripsi secara penuh
Komunikasi suara masih menjadi bagian dari perdagangan di mana pun itu terjadi dan peraturan tidak akan melunak dalam jangka panjang meskipun ada beberapa relaksasi regional selama penguncian. Tuntutan kepatuhan akan membentuk pasar tetapi dorongan menuju solusi perangkat lunak akan terus berlanjut sampai pekerjaan pengembangan yang signifikan telah dilakukan. Perubahan tersebut juga perlu disesuaikan dengan regulasi yang ditetapkan oleh setiap negara mengingat setiap negara memiliki kebijakannya sendiri dalam menetapkan mana yang baik dan benar bagi negaranya.
Setelah mengetahui apa perbedaan antara trading turret dengan soft voice client, Anda pastinya sudah menentukan mana yang jauh lebih relevan dan memberikan kenyamanan, keamanan, serta pengalaman terbaik bagi para treasury dealer atau professional trader Anda.
Anda dapat memiliki hard turret maupun soft turret IPC melalui PT Multi Surya Tunggal (MST) yaitu perusahaan yang secara resmi telah menjadi affiliate partner atau bisa Anda sebut juga dengan cabang IPC di Indonesia.
"The advance of technology is based on making it fit in so that you don't really even notice it, so it's part of everyday life."
Bill Gates, Co-founder of Microsoft.
2021 MST team's . all right reserved.